25 Mei 2009

SMS on Linguistics

Judul : Aspek Morfologi dalam Register SMS

Linguistics Phenomena :

Komunikasi dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Secara tertulis komunikasi disalurkan melalui bahasa tulisan antaralain di dalam majalah, surat kabar maupun surat elektronik. Salah satu komunikasi melalui tulisan dilakukan dengan media SMS.

SMS (Short Message Service) merupakan salah satu fasilitas pelayanan yang disediakan oleh operator GSM (Global System for Mobile Communication) untuk mempermudah pengiriman dan penerimaan pesan.

Dalam perkembangannya, SMS telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Selain biayanya relatif hemat, SMS juga praktis digunakan dalam berkomunikasi.

Pengguna ponsel melalui pelayanan SMS ini dapat mengirim dan menerimapesan singkat sampai dengan 160 karakter dalam Bahasa Latin dan 70 karakter dalam Bahasa Arab atau Cina. Karena keterbatasan karakter inilah menyebabkan munculnya kreasi dengan menyingkat atau memendekan kata agar pesan yang hendak disampaikan lengkap dan jelas. SMS pun membutuhkan cara tersendiri untuk dapat memahaminya. Hal ini dikarenakan teks dalam SMS berbeda dengan teks tertulis lainnya. Contoh data :

(1) km dmn?Lg ngapain skrg?Ak kgn ma km nich,btw bka puasa ma apa yank? ma2 msk syr asem+ayam grg.Luv u (*^3^)muach….muach….muach…. muach….

(2) Wuzzup yo?Wer r u?i need ur help.can u come 2 my home?b4 u go,key?

Pembatasan masalah :

SMS sebagai wujud pemakaian bahasa dapat memunculkan adanya variasi bahasa. Variasi bahasa tersebut antaralain dipengaruhi oleh faktor sosial dan situasional.

Setiap orang secara konkret memiliki kekhasan sendiri-sendiri dalam berbahasa (berbicara dan menulis), begitu pula ketika orang itu mengirim SMS pada orang lain.

Bahasa yang digunakan dalam register SMS mempunyai ciri-ciri kebahasaan seperti bahasa informal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aspek morfologi register SMS akan dikaji tenteng proses afiksasi, proses redupilkasi dan bentuk singkatannya.

Landasan teori :

Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Teori sosioliguistik merupakan salah satu cabang linguistik yang terdiri atas sosiologi dan linguistik. Objek penelitian sosiolinguistik adalah hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial dan situasional di dalam masyarakat pemakai bahasa.

Nababan (1984:2) mendeskripsikan sosiolinguistik sebagai studi atau pembahasaan dati bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat.

Variasi bahasa yang disebabkan oleh sifat-sifat khas kebutuhan pemakaiannya disebut register (Suwito,1985:25).

Hartman dan Strok yang dikutip oleh Alwasilah (1989:63) membatasi register sebagai suatu ragam bahasa yang digunakan untuk maksud tertentu, sebagai kebalikan dari dialek sosial/regional. Secara sempit, demikian dikatakan register bisa dibatasi dengan acuan pada pokok ujaran, modus wacana dan tingkat keformalan.

Pembentukan kata-kata oleh penutur bahasa itu dilakukan dengan cara menggabungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain. Proses penggabungan morfem ini disebut sebagai proses morfologi (Ramlan,1985:47).

Metode Penelitian :

Menurut Surdayanto (1993:57) ada tiga tahap strtegis yang dapat dilakukan dalam kegiatan ilmiah, yaitu (1) tahap pengumpulan data; (2)tahap penganalisisan data; dan (3) tahap penyajian hasil analisis data.

Metode atau teknik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Metode Pengumpulan Data

Pada tahap ini, penulis menggunakan metode simak denagn teknik Simak Libat Cakap (SLC), penulis menyimak sekaligus berpartisipasi dalam pemakaian bahasa pada teks SMS. Jadi penulis terlibat langsung dalam membentuk dan mengumpulkan calon data.

Pengumpulan data diambil dari sumber tertulis yaitu teks SMS yang dipilah berdasarkan maksud dan tujuan penelitian, kemudian dilakukan pencatatan terhadap data-data tersebut berdasar aspek morfologi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemakaian bahasa pada teks SMS yang ditulis oleh mahasiswa Sastra UNDIP Ekstensi angkatan 2002 yang memiliki ponsel, yaitu berjumlah 16 orang, tetapi sampel data hanya diambil sebanyak 82 data pada bulan April – Juni 2005.

2. Metode Analisis Data

Pada tahap ini, akan dideskripsikan variasi bahasa dan kekhasan pemakaian bahasa pada aspek morfologi register SMS. Dalam tahap ini dimungkinkan terjadi adanyan analisis silang dari data yang sama. Maksud dari analisis silang adalah bahwa suatu data memungkinkan dianalisis lebih dari satu kali.

3. Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data disusun dan disajikan bersifat deskriptif, yaitu semata-mata hanya berdasarkan pada data, sehingga hasil yang peroleh benar-benar merupakan gambaran fenomena yang sebenarnya. Gambaran tersebut adalah kekhasan bahasa yang terdapat dalam wacana SMS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar